Berkemah di Kolega Prioritas

Berkemah di Kolega Prioritas

Ternyata sudah setahun lebih kami tidak berkemah sejak di sini. Untuk kemping kali ini pun lebih bermodal dari sebelumnya, hahaha. Beli flysheet, terpal, matras dsb. Awalnya kami niat menyewa seperti sebelumnya, tetapi harganya yang cukup mahal, jadi lebih baik kami beli saja.

Ok, kali ini kami berkemah di Kolega Prioritas Sentul (KPS). Memang kami pilih jarak yang dekat dari Jakarta mengingat kami berangkat sudah sangat siang, sekitar pukul 2 WIB. Lokasi KPS pun sebelumnya saya pernah lewati ketika pulang kemah dari sini, jadi dari segi perjalanan tidak terlalu jauh.

Sekitar 200 meter setelah melewati Tugu Pancakarsa, terjadi kemacetan yang sangat parah sekitar pukul 5 sore yang membuat 30 menit lebih kami berhenti dan baru normal setelah melewati tikungan Hotel Harris. Saya sempat bertanya dengan pengemudi motor di sebelah saya, yang ternyata memang orang asli Sentul. Katanya memang setiap sore di Sabtu dan Minggu, selalu terjadi kemacetan seperti ini. Owalah, gak lagi deh sore hari lewat dari sini.

Sampai sekitar pukul 18.15 dan langsung kami mendirikan tenda setelah proses administrasi (biaya kemping Rp. 50.000/orang dengan membawa tenda sendiri). Cukup banyak pengunjung saat itu dan alhamdulillah cuaca sangat bersahabat hingga kami pagi hari. Sangat disayangkan kedua anak saya saat itu belum bisa berenang karena air kolom yang kotor dan satunya lagi tidak terisi. Seperti biasa sekitar pukul 11 siang kami meninggalkan lokasi karena terik matahari yang nantinya membuat kulit saya semakin hitam, hitam manis tapi, hahaha.

Berikut kesimpulan saya saat kunjungan tersebut :

Kelebihan :

– akses jalan yang bagus untuk motor dan mobil dari jalan raya.

– lokasi hanya sekitar 50 meter dari jalan raya.

– tersedia warung di luar area KPS dan dalam area KPS, bahkan ada kafe juga.

– area kemping yang luas dan sepertinya berbeda harga di setiap lahannya.

– toilet bersih dan gratis.

– tersedia listrik (bawa kabel rol sendiri).

– pemandangan yang indah :)

Kekurangan :

– jumlah toilet, dari lahan yang saya tempati dan beberapa lahan dibawah saya, sepertinya toilet hanya ada 2. Di dekat tempar parkir terdapat toilet juga, tapi jaraknya agak jauh. Saya kurang tau untuk lokasi lahan di sisi sebrang atas saya, namun seharusnya tersedia toilet juga.

– karena tidak ada pepohonan tinggi, maka cuaca di siang hari sangat terasa terik, disarankan sampai lokasi sekitar sore hari.

– kolam renang anak tidak bisa digunakan.

Terima kasih.

 

Berkemah di Cibuluh Land

Berkemah di Cibuluh Land

Niatnya sih sewa villa dan sudah 2x survei ke Puncak Bogor hingga akhirnya menemukan yang “sesuai” menjelang maghrib. Beruntungnya villa tersebut belum di DP karena mendekati hari H banyak yang batal. But the journey must go on, so saya cari jalan keluar dan muncullah artikel ini.

Ya, kami memutuskan untuk kemping di Cibuluh Land daerah Sentul yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, tentunya tidak kena ganjil genap juga. Saya mendapatkan info dari grup Facebook dan memang CG (camping ground) tersebut masuk dalam daftar saya, karena cocok jika membawa anak-anak, terdapat air terjun mini dan kolam renang untuk bermain.

Hujan menemani kami ketika masuk wilayah Sentul, walau tidak terlalu deras saya tetap gasspooll sampai lokasi. Berbeda dengan kemping sebelumnya, kali ini saya sudah punya tenda sendiri dan tim yang membawa alat dapur komplit sehingga alhamdulillah tidak kekurangan gizi wkwkwk.

Malam hari udara tidak terlalu dingin, saya lupa cek suhu, entah karena posisinya di dalam hutan sehingga tiupan angin tidak terlalu kencang walaupun saat itu tengah malam hujan mengetuk tenda saya berkali-kali. Siang hari pun cuaca masih tetap sejuk dan hujan kembali ketika kami akan pulang.

Berikut kesimpulan saya saat kunjungan tersebut :

Kelebihan :

– lokasi mudah dicapai dan akses jalan bagus.

– tersedia campervan (tenda samping mobil).

– toilet banyak, bersih dan gratis.

– tersedia mushola.

– area kemping cukup luas, bahkan ada penyewaan glamping juga.

– adanya air terjun dan kolam renang, cocok untuk anak-anak.

– ada café dalam area CG dan warung di luar area CG.

Kekurangan :

– memasuki area CG, jalan turun cukup terjal dan menurut saya seharusnya ada pos / kordinasi antar petugas khawatir ketika ada mobil melintas bersamaan.

– pemandangan, ya karena posisi area CG di dalam hutan, sehingga tidak terlihat pemandangan lainnya kecuali pohon dan monyet.

– jika hujan deras tidak turun ketika saya ingin pulang, mungkin saya tidak akan info hal ini, karena saat itu saya melihat air sungai yang awalnya bening berubah menjadi coklat dan tentunya akan mengganggu pengunjung yang sedang berenang di sungai tersebut (saya tidak sempat foto karena posisi sedang hujan deras saat itu).

Sekali lagi, alhamdulillah saya masih diberikan kenikmatan untuk perjalanan ini, terima kasih. Oh iya, sebelum berkunjung disarankan untuk reservasi dahulu, harga dan kontaknya ada pada akhir gambar. Terima kasih.

 

Berkemah di Alun-Alun Kuta Genggelang

Berkemah di Alun-Alun Kuta Genggelang

Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk menikmati indahnya pemandangan dan sejuk udara dari kaki Gunung Bunder, tepatnya di Alun-alun Kuta Genggelang (AKG).

Awalnya tertarik kembali untuk kemping ketika melihat teman yang ditandai (tag) di salah satu tempat kemping di Facebook. Terakhir saya kemping di Alun-alun Surya Kencana namun lupa tahun berapa karena waktu itu belum ada smartphone, hanya kamera Fuji yang saya bawa.

Saya usul ke adik dan rupanya gayung bersambut. Hujan deras menyambung kedatangan kami di lokasi sekitar pukul 3 sore setelah menempuh perjalanan sekitar 61 Km dan memakan waktu sekitar 3 jam dengan motor (sudah termasuk istirahat makan siang dan sholat).

Saya menyewa 1 tenda ukuran 2 orang sekitar 100 ribu dan sebuah flysheet sekitar 25 ribu. Dewasa dikenakan biaya masuk 35 ribu permalam untuk menginap dan anak kecil masih gratis. Saya rasa masih terjangkau menikmati fasilitas yang diberikan. Toilet terdiri dari 2 tempat dengan berjarak sekitar 50 meter dan gratis.

Untuk peralatan kemping lainnya sudah dibantu oleh rekan Arif dan Iqbal dan konsumsi dipersiapkan dengan baik oleh 2 wanita cantik, hahaha.

Lokasi tenda yang saya tempati tidak jauh dari toilet dan pemandangan malam yang wow, silakan cek foto.

Ada warung yang menjual makan dan minum pula jika kita tidak membawa makanan yang cukup. Sekitar jam 10 pagi saya sudah angkat kaki dari sini karena terik matahari yang cukup menyengat.

Oh iya, untuk ke lokasi, motor dan mobil mempunyai jalur yang berbeda, walaupun penelurusan saya setelah melewati keduanya, ternyata tetap bisa dilewati juga baik oleh motor dan mobil. Untuk jalur motor melewati perumahan warga, dan jika Anda melewati jalur mobil, maka akan melihat tempat masuk wisata D’Bunder View dahulu sebelum memasuki area AKG.

Berikut kesimpulan dari saya untuk AKG saat itu :

Kelebihan :

– akses jalan ke lokasi belum sepenuhnya di aspal namun tetapi mudah dilewati motor dan mobil.

– kendaraan bisa diparkir di samping tenda, termasuk mobil jika mendapatkan lokasi yang tepat.

– toilet bersih dan gratis.

– area kemping cukup luas.

– tiket masuk Rp. 35.000/orang dan sudah termasuk parkir kendaraan.

Kekurangan :

– toilet bawah saat itu airnya tidak keluar, sepertinya baru selesai dibangun.

– untuk yang membawa anak kecil, mohon diperhatikan karena tidak ada pembatas ke sisi bawah area kemping.

– karena tidak ada pepohonan tinggi, maka cuaca di siang hari sangat terasa terik, disarankan sampai lokasi sekitar sore hari.

Terima kasih.