Uji Kecepatan Internet

Uji Kecepatan Internet

Sebenarnya saya bingung untuk memberikan judul yang tepat pada artikel ini, namun semoga Anda bisa memahaminya dari penjelasan yang saya berikan. Saat ini saya akan membahas perihal bandwidth internet yang belum sesuai dari yang seharusnya saya dapatkan dari ISP.

Sebelumnya saya sudah ada artikel sejenis tetapi tidak diunggah karena bandwidth saat itu hanya 10 Mbps, sehingga belum maksimal untuk pembahasan kali ini. Untuk itu ketika ingin membuat artikel ini, saya mencari bandwidth yang lebih tinggi dahulu dan akhirnya dapat juga yaitu menggunakan bandwidth Up To 500 Mbps untuk download dan upload. Kenapa saya pakai kata Up To ? hanya untuk memastikan bahwa nantinya jika ada selisih yang tidak terpaut jauh dari 500 Mbps, saya tidak akan mempermasalahkannya.

Sedikit beberapa paragraph pengantar sebelum saya ke tujuan utama.

Berikut saya ambil contoh penawaran dari ISP :

Sumber https://indihome.co.id/tripleplay

Sumber https://my-republic.net/

Sumber https://cbn.id/personal/fiber/cbn-fiber.html

Jika Anda melihat ke 3 gambar di atas, maka kecepatan paling tinggi ditawarkan oleh CBN, yaitu Up To 1 Gbps. Sebelum saya membahas lebih jauh, saya tekankan pengetesan di sini adalah perihal kecepatan bandwidth, terlepas hal tersebut dari kestabilan dan hal lainnya.

Keputusan mengambil layanan bandwidth internet umumnya disesuaikan dengan kebutuhan, antara lain:

  1. Penggunaan internet
  2. Banyaknya pemakai

Pada point nomor 1, hal tersebut relatif, apakah dipakai hanya untuk browsing, game online atau bekerja, karena pada umumnya, sales yang baik akan bertanya dahulu kebutuhan calon pelanggannya, sehingga bisa memberikan arahan yang tepat.

Untuk point nomor 2, umumnya calon pelanggan kurang memperhitungkan hal ini dan baru akan mengeluh jika koneksinya lambat yang secara tidak sadar telah digunakan oleh orang disekitarnya secara bersamaan. Contoh saya mengambil bandwidth 10 Mbps, yang jika saya pakai sendiri sudah lebih dari cukup, tetapi jika keluarga / rekan memakainya juga saat itu, tentunya akan berkurang karena bandwidth terbagi ke mereka.

Sebenarnya ada 1 point tambahan yang lebih jarang diperhitungkan, yaitu perangkat yang dipakai untuk koneksi internet, seperti router, access point (AP), switch dan perangkat kita sendiri antara lain laptop dan HP yang umum digunakan. Jika Anda menghubungkan perangkat jaringan yang berbeda kecepatan, maka perangkat yang tersambung tersebut seperti PC, laptop atau HP akan dibatasi oleh perangkat tersebut.

Pengaruh dimananya ? Jika Anda mengambil layanan dibawah 50 Mbps, hal ini bisa diabaikan, namun jika Anda menggunakan layanan 50 Mbps atau diatasnya, hal ini patut diperhitungkan.

Topologi, ini merupakan point yang paling penting, karena jika Anda mengetahui topologi ini, maka akan mempermudah dalam proses pengecekan jika terjadi kendala. Pastikan kembali Anda memperhatikan atau bertanya ketika proses pemasangan internet di tempat Anda.

Jika layanan Anda sudah menggunakan koneksi Fiber, umumnya akan terdapat media converter seperti BDCOM, ONT dan sejenisnya yang dipasang ditempat Anda yang bisa berfungsi sebagai sumber internet atau hanya media saja sehingga harus ada router tambahan. Intinya ISP biasanya akan menyediakan perangkat sesuai dengan layanan yang Anda gunakan.

Contoh salah satu perangkat ONT

Sebelum melakukan percobaan, saya akan menjelaskan bandwidth dan topologi layanan yang saya gunakan.

Bandwidth = Up To 500 Mbps

Tipe koneksi = Broadband

Topologi = ISP <-> Perangkat saya

<-> = kabel LAN cat 5

Sesuai gambar topologi di atas, ISP hanya memberikan saya kabel ethernet (LAN) untuk disambungkan ke perangkat saya, jadi sumber internet tersebut nantinya adalah perangkat saya sendiri seperti router atau laptop.

Apakah sudah cukup jelas sampai di sini ? semoga ya, hehehe.

Ok, saya telah melakukan simulasi dan berikut hasilnya :

Laptop Processor / RAM Port LAN Lokal (Mbps) Internasional (Mbps) Kesimpulan
Download Upload Download Upload
HP 240 G6 i5 7200U / 8 GB Gigabit 467 314 297 263 OK
HP 240 G6 i5 7200U / 8 GB USB Fast Ethernet 88 95 kendala di perangkat USB
Asus X455LJ i3 5005U / 8 GB Gigabit 435 424 OK
Lenovo G40 i5 5210U / 4 GB Gigabit 301 311 293 148 kendala di RAM

 

Hasil table di atas bandwidth mendekati 500 Mbps dari laptop yang menggunakan port Gigabit dan RAM 8 GB, selain itu masih jauh dari yang diharapkan. Untuk USB Fast Ethernet hanya saya gunakan sebagai perangkat tambahan pembanding saja, karena pada HP 240 G6 hanya tersedia 1 port ethernet. Oh iya, dalam hal ini saya tidak terlalu perhitungkan perihal upload jika tidak sesuai karena menurut saya hampir sebagian pengguna internet lebih banyak download dibanding upload.

Untuk trafik international kenapa tidak sampai juga ? Harap diingat, hampir semua ISP yang menawarkan internet jika tidak menyebutkan jalur bandwidth tersebut, maka dipastikan adalah bandwidth lokal, kenapa ? karena ISP pasti melewati jalur IIX yang notabene untuk penggunaan di Indonesia, sedangkan untuk link internasional (IX), mereka harus mempunyai kerjasama dengan ISP lain di luar Indonesia (Upstream).

Ingat, saya menyesuaikan dengan judul artikel ini, jadi saya hanya melakukan tes kecepatan untuk memastikan kecepatan internet yang saya gunakan telah sesuai. Ini juga merupakan point utama sebelum nanti menemukan masalah lainnya yang bisa dilaporkan ke ISP terkait.

Semoga sampai sini Anda bisa memahaminya dahulu, karena jika belum paham, kemungkinan agak sulit untuk memahami artikel selanjutnya yang akan berhubungan dengan banyak perangkat.

 

 

Hasil percobaan dengan HP 240 G6

 

 

Hasil percobaan dengan Asus X455LJ

 

 

Hasil percobaan dengan Lenovo G40

 

Konfigurasi Dasar Ruijie RG-AP720-L

Konfigurasi Dasar Ruijie RG-AP720-L

Ruijie hmmm merk yang baru saya dengar untuk perangkat Access Point (AP) yang akan dibahas kali ini dan seperti biasa, pengetesan kali ini pun sangat singkat karena ingin dipasang di tempat pelanggan, hehehe.  Barang yang saya dapatkan masih dalam kondisi baru jadi bisa dilihat dulu isi dari kotak yang ada.

 

 

AP ini mempunyai IP default yaitu 192.168.110.1 dengan username dan password yang sama, yaitu admin. Namun saat mencoba saya tidak menggunakan IP tersebut, karena secara umum AP hanya meneruskan koneksi dari perangkat utama yang memberikan IP DHCP, jadi saya mencoba langsung dari IP DHCP yang telah didapatkan oleh IP tersebut.

Ketika membuka halaman awal, akan muncul informasi bahwa perangkat ini dapat diakses lebih dari 360 browser dan setelah login akan muncul 3 pilihan yaitu, Fit AP, Fat AP dan macc yang untuk topologinya bisa dilihat dari gambar yang tersedia. Awalnya saya sempat bingung, karena secara default terpilih Fit AP, tapi tidak ditemukan konfigurasi apapun, lantas saya rubah menjadi Fat AP dan lebih bingung lagi karena AP menjadi tidak bisa diakses dan tidak mendapatkan IP DHCP setelah proses reboot. Saya mencoba reboot Mikrotik dan AP tersebut hasilnya masih sama.

 

 

Akhirnya saya coba mereset AP (tekan tombol Reset sekitar 10 detik dalam posisi menyala hingga LED berkedip menjadi hijau) tersebut dan kali ini saya coba menyamakan blok IP dengan AP tersebut. Setelah login dan muncul kembali halaman mode, kembali saya pilih Fat AP dan terulang kembali hal yang sama seperti di atas, namun sebelumnya saya telah menjalankan Ping ke IP 192.168.110.1 untuk memastikan koneksinya, hasilnya setelah reboot menjadi RTO, kembali saya coba pasangkan langsung dari Mikrotik dan barulah mendapatkan IP DHCP lagi, apakah ini bug ? (*)

 

 

Topologi :

Internet <–> router (DHCP) <–> Ruijie RG-AP720-L

Berikut konfigurasi Ruijie RG-AP720-L :

  1. Setelah berhasil login dengan IP DHCP, akan muncul Quick Settings untuk memilih mode AP yang akan digunakan, karena mendapatkan internet dari router utama maka saya pilih mode berikut lalu Next :

AP Working Mode : AP Access Mode

Internet Connection Type : DHCP

  1. Input SSID dan password yang diinginkan, lalu klik Finish.

Sampai langkah ini seharusnya AP langsung bisa tersambung ke internet dan posisi saya saat ini adalah mengganti perangkat AP lama ke AP Ruijie ini, tentunya SSID dan password disamakan dengan konfigurasi AP lama, jadi jika melihat Dashboardnya, akan langsung tersambung otomatis perangkat yang telah terkoneksi ke AP lama sebelumnya.

  1. Pada tab Monitor – User Info kita bisa melihat detail perangkat yang tersambung dengan info berikut :
  • Channel (Radio) : untuk melihat frekuensi wireless yang digunakan (2.4 atau 5).
  • Action : membatasi bandwidth atau memblokir terhadap suatu perangkat.

 

 

4. Untuk menambahkan dan merubah SSID dan saluran wireless, bisa diatur di Network – Wifi/WLAN.

Terlampir beberapa halaman pada AP tersebut, saya tidak mengambil semua halaman, hanya beberapa saja yang menurut saya penting.

(*) Selang beberapa hari, saya mendapatkan AP untuk pengetesan kembali, namun kali ini setelah reboot, bisa berhasil kembali login ke IP 192.168.110.1 tersebut.

 

 

Sebelumnya saya mohon maaf dan terima kasih kepada komentator, namun dikarenakan adanya perpindahan server, maka saya tidak membackup halaman ini melainkan membuat ulang, untuk itu komentar saya buat berupa “screen shot” saja. Terima kasih.

 

Memanfaatkan Wireless Modem ADSL

Memanfaatkan Wireless Modem ADSL

Teknologi semakin berkembang seiring berjalannya waktu, seperti teknologi ADSL yang kian tergantikan dengan media fiber optik karena menghadirkan bandwidth yang jauh lebih cepat. Bagi saya pelanggan yang pernah menggunakan modem ADSL dan kini telah berganti ke fiber, tentunya masih mempunyai “peninggalan bersejarah” modem ADSL tersebut.

Apakah modem ADSL masih bisa digunakan ? tentu iya, jika Anda masih mempunyai modem ADSL yang masih berfungsi dengan baik, jangan terburu-buru untuk menyimpannya dalam gudang, karena masih bisa dimanfaatkan. Modem ADSL yang saya maksudkan adalah modem yang mempunyai fitur wireless, yang akan dipergunakan sebagai media tambahan untuk memperluas area sinyal wifi di rumah saya.

Modem ADSL yang saya miliki adalah D-Link DSL-2730E, yang diproduksi sekitar tahun 2013. Untuk mempersingkat waktu, berikut topologi dan panduan yang telah saya buat.

Topologi Akhir

  1. Modem saya reset ke konfigurasi awal, cukup dengan menekan tombol reset sekitar 5-10 detik dan dilepaskan ketika lampu indikator berkedip. Berikut tampilan awal setelah login dengan IP default168.1.1 dengan login dan password yang sama, yaitu admin. Berikut tampilan Device Info dan WAN Status.

  1. Untuk merubah SSID, pilih SETUP – Wireless Setup – Wireless Basics, namun saya tidak akan merubah SSID, hanya mengganti mode Band menjadi 2.4 Ghz (B+G+N) saja, lalu klik Apply Changes. Kenapa saya memilih 3 kode tersebut ? Karena kecepatan internet yang saya coba saat ini hanya 10 Mbps saja.

  1. Selanjutnya pilih SETUP – Wireless Setup – Wireless Security untuk memberikan password wireless tersebut pada kolom Pre-Shared Key, lalu klik Apply Changes.

  1. Default IP modem adalah 192.168.1.1, namun IP ini telah digunakan oleh router utama saya, untuk itu saya akan merubahnya ke 192.168.1.100. Sebenarnya saya bisa bebas merubah ke IP manapun, bisa disamakan dengan jaringan yang ada atau berbeda, namun karena saya ingin bisa meremote modem tersebut, maka saya samakan dengan jaringan yang ada dan IP yang sedang tidak dipergunakan, lalu klik Apply Changes.

  1. Untuk DHCP saya nonaktifkan, karena DHCP sudah disediakan dari router utama, pilih SETUP – Local Network – DHCP Server, pilih None pada DHCP Mode, lalu klik Apply Changes.

  1. Untuk melihat perangkat wireless yang tersambung, pilih STATUS – Wireless Clients.

  1. Berikut hasil pengetesan yang saya lakukan dari perangkat smart phone.

Pada dasarnya, cara ini bisa diterapkan juga untuk modem ADSL lainnya, mungkin hanya caranya saja yang berbeda, jika ada kesempatan akan saya coba untuk perangkat modem ADSL lainnya. Terima kasih.

 

Menyambungkan Wifi di Windows 10

Menyambungkan Wifi di Windows 10

Sebelumnya saya telah membuat panduan untuk Windows 7 disini, selanjutnya dalam artikel ini adalah panduan untuk Windows 10. Kenapa tidak ada Windows 8 dan 8.1 ? Untuk kedua Windows tersebut tidak jauh berbeda dengan Windows 10. Berikut panduan menyambungkan Wi-fi di Windows 10.

  1. Pastikan status ikon Wi-fi telah aktif, jika tidak ada ikon Wi-fi atau ada tanda silang pada systray dekat jam maka sepertinya belum diaktifkan, untuk memastikannya klik kanan ikon LAN di kanan bawah dan pilih Open Network and Sharing Center.

  1. Pada jendela Network and Sharing Center, klik Change adapter settings, pastikan Wi-fi yang akan digunakan telah Enable, jika masih Disable, klik kanan Wi-fi tersebut dan pilih Enable maka akan berubah menjadi Enable dengan ikon seperti sinyal di systray.

  1. Klik ikon Wi-fi maka akan muncul nama wireless / SSID yang terlihat di sekitar, pilih SSID tersebut, ceklist Connect automatically jika ingin tersambung secara otomatis lalu klik Connect, maka akan muncul kotak password, isi password yang sesuai lalu klik Next, secara otomatis jika tidak ada kendala dengan IP address maka akan tersambung ke perangkat tersebut, tetapi jika gagal tersambung, harap melakukan pengecekan lebih lanjut dengan perangkat atau pihak terkait.

Jika nama wireless yang dicari tidak muncul, maka kemungkinan nama wireless / SSID tersebut disembunyikan (hidden), pilih Hidden Network, klik Connect maka akan muncul kotak SSID yang harus diisikan sesuai dengan yang digunakan (case sensitive), cara selanjutnya bisa melihat paragraph di atas. Jika koneksi telah berhasil maka ikon Wi-fi akan berubah.

  1. Jika ingin menghapus SSID di sebabkan gagalnya terkoneksi yang antara lain bisa disebabkan adanya perubahan password pada SSID tersebut, caranya adalah klik ikon Wi-fi dan pilih Network settings, scroll ke bawah lalu klik Manage Wi-Fi settings.

  1. Pilih SSID yang ingin dihapus lalu klik Forget.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menyambungkan kembali hubungan yang terputus sebelumnya, wireless loh maksudnya, bukan sama “ehm ehm”, hahaha.

 

Menyambungkan Wifi di Windows 7

Menyambungkan Wifi di Windows 7

Sebenarnya cara ini sangat mudah namun sering ternyata masih ada segelintir orang yang belum mengetahui caranya, untuk itu saya buat artikel ini. Oh iya, kenapa gak ada panduan di Windows XP ? Maaf, saya lupa dan ketika ingin membuat sudah tidak ada perangkatnya, jadi langsung saya buat di Windows 7, berikut caranya :

  1. Pastikan status ikon Wi-fi telah aktif, jika tidak ada ikon Wi-fi atau ada tanda silang pada systray dekat jam maka sepertinya belum diaktifkan, untuk memastikannya klik kanan ikon LAN di kanan bawah dan pilih Open Network and Sharing Center.

  1. Pada jendela Network and Sharing Center, klik Change adapter settings, pastikan Wi-fi yang akan digunakan telah Enable, jika masih Disable, klik kanan Wi-fi tersebut dan pilih Enable maka akan berubah menjadi Enable dengan ikon seperti sinyal di systray.

  1. Klik ikon Wi-fi maka akan muncul nama wireless / SSID yang terlihat di sekitar, pilih SSID tersebut, ceklist Connect automatically jika ingin tersambung secara otomatis lalu klik Connect, maka akan muncul kotak password, isi password yang sesuai lalu klik OK, secara otomatis jika tidak ada kendala dengan IP address maka akan tersambung ke perangkat tersebut, tetapi jika gagal tersambung, harap melakukan pengecekan lebih lanjut dengan perangkat atau pihak terkait.

Jika nama wireless yang dicari tidak muncul, maka kemungkinan nama wireless / SSID tersebut disembunyikan (hidden), pilih Other Network, klik Connect maka akan muncul kotak SSID yang harus diisikan sesuai dengan yang digunakan (case sensitive), cara selanjutnya bisa melihat paragraph di atas. Jika koneksi telah berhasil maka ikon Wi-fi akan berubah.

  1. Jika ingin menghapus SSID di sebabkan gagalnya terkoneksi yang antara lain bisa disebabkan adanya perubahan password pada SSID tersebut, caranya adalah klik ikon Wi-fi dan pilih Open Network and Sharing Center – Manage wireless networks.

  1. Pilih SSID yang ingin dihapus lalu klik Remove dan pilih Yes.

Demikian informasi yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menyambungkan kembali hubungan yang terputus sebelumnya, wireless loh maksudnya, bukan yang “ehm ehm”.